Para peneliti menemukan emas "tumbuh" di pohon-pohon para (gum trees) di Jazirah Eyre, di dekat kota kecil Wudinna, Australia Selatan. Penelitian digelar untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Para peneliti dari lembaga ternama Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) mendapatkan bahwa butiran-butiran emas halus diangkut dari dalam tanah oleh akar pohon-pohon ekaliptus yang tumbuh di jazirah tersebut, kemudian tersebar di kulit pohon, daun, dan ranting-ranting pohon.
Emas ditemukan di pohon bukanlah barang baru untuk para ilmuwan. Namun, bagaimana butiran halus emas tersebut bisa sampai ke puncak pepohonan belum ada satu pun ilmuwan yang dapat menjelaskannya.
Dr Mel Lintern, pemimpin proyek penelitian akbar yang bernilai jutaan dollar Australia tersebut, mengatakan, hasil yang bisa didapatkan akan menghemat biaya eksplorasi perusahaan tambang. "Bila mereka bisa menerka isi perut bumi dari pohon dan tidak usah menggali, mereka akan menghemat banyak uang," tuturnya seperti dikutip surat kabar The Advertiser.
"Aspek lain adalah cara ini lebih bersahabat terhadap lingkungan dibanding dengan membuat lubang yang besar," imbul Lintern. Melalui sinar X, para peneliti mendapatkan butiran emas mungil berdiameter seperlima dari sehelai rambut ada pada daun-daun pohon para.
Penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu di Kalgoorlie di Australia Barat dan di Barns, sekitar 25 km dari Wudinna di Australia Selatan. Wudinna terletak sekitar 550 km di barat laut Adelaide, ibu kota Australia Selatan.
Lintern memutuskan melakukan penelitian setelah berkali-kali mengunjungi tempat-tempat itu selama delapan tahun. "Jumlah emas di pohon tersebut sedikit sekali," tuturnya. Dari sekitar 500 pohon, sebut dia, emas yang terkumpul hanya akan cukup untuk membuat satu cincin kawin.
Sumber :
smh.com.au / kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar