Jumat, 18 Oktober 2013

Binatang Langka yang Masih Diburu


Spesies langka di seluruh belahan dunia semakin langka karena berbagai alasan seperti kehilangan habitat, menjadi makanan dari predator, perubahan iklim, dan khususnya perburuan liar. Walaupun telah dilarang secara keras, spesies yang terancam punah ini masih tetap saja diburu karena berbagai alasan. Berikut 10 spesies langka yang masih diburu hingga sekarang ini tahupedia.com.

10. Buaya � Chinese Alligator

Sudah diketahui secara umum bahwa di dunia fashion, kulit buaya sangatlah berharga. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa spesies buaya pada awalnya masuk ke dalam kategori �endangered� atau �terancam punah�, untungnya berkat berbagai upaya konservasi yang ada di dunia maka status tersebut telah membaik menjadi �vulnerable� atau �rawan�. Namun hal ini tidak berarti mereka telah terbebas dari perburuan liar manusia. Salah satu spesies buaya yang paling terancam punah adalah Chinese Alligator yang diperkirakan sisa spesies ini adalah kurang dari 200 ekor.

9. Hiu � Great White Sharks

Salah satu spesies binatang yang masih paling banyak diburu hingga sekarang ini adalah spesies hiu yang dikategorikan masuk ke dalam �vulnerable� atau �rawan�. Walaupun mereka digambarkan sebagai ikan yang mengerikan dengan gigi yang berbahaya, pada kenyataannya manusia terus memburu spesies ini dengan tujuan untk mendapatkan sirip hiu berkualitas tinggi dan dijadikan sup kelas atas. Salah satu spesies hiu yang paling terancam punah adalah Great White Sharks yang diperkirakan jumlahnya di alam liar hingga sekarang hanya bersisakan 3.500 ekor.

8. Kuda Nil � Pygmy Hippopotamus

Merupakan hewan darat terbesar kedua di dunia setelah gajah dengan gigi menyerupai gading, bermulut besar dan salah satu hewan teragresif di dunia. Ini semua tidak berarti di hadapan manusia yang memburu gigi mereka tersebut, beberapa lainnya memburu kuda nil untuk sekedar mendapatkan piala perburuan. Pygmy hippopotamus adalah salah satu spesies kuda nil yang terancam punah di dunia dimana diperkirakan sisanya di alam liar hanyalah 2 hingga 3 ribu di dunia.

7. Cheetah 

Hewan darat tercepat di dunia yang mampu berlari hingga 70-75 mil per jam ini merupakan salah satu hewan yang keberadaannya masuk dalam kategori �vulnerable�. Ada berbagai alasan mengapa speies cheetah berada di kategori ini, seperti konflik di alam liar, perburuan liar, dan khususnya kehilangan habitat. Hingga sekarang spesies Cheetah hanya bersisakan 10 Ribu ekor di alam liar. 10 Ribu ekor Cheetah ini telah mewakili seluruh spesies dan subspesies Cheetah di berbagai belahan dunia.

6. Beruang � Polar Bear

Beruang adalah salah satu binatang paling berbahaya di dunia, dan oleh karena itu spesies ini terus dijadikan lambang piala perburuan yang popular. Beruang sendiri masuk ke dalam kategori �vulnerable� dimana sebagian besar di antaranya telah dipertimbangkan masuk ke dalam kategori �endangered� atau �terancam punah�. Salah satu spesies beruang paling terancam di dunia adalah spesies beruang paling berbahaya yaitu Beruang Kutub atau Polar Bear. Jumlahnya di alam liar hanya bersisakan sekitar 20 Ribu ekor saja.

5. Singa � African Lion

Diklasifikasikan sebagai �vulnerable� (rawan) dimana hanya satu tingkat lebih baik daripada �endangered� atau �terancam punah�. 20 tahun belakangan ini, populasi mereka terus menurun hingga 30-50%, kebanyakan karena pergerakan industri. Sama halnya seperti beruang, karena kepopularannya, maka spesies singa ini terus diburu untuk piala perburuan yang terkenal. Salah satu spesies singa yang paling terancam adalah African Lion dengan populasi sekitar 30 Ribu Ekor dimana setiap tahunnya diburu setidaknya hingga 600 ekor untuk tujuan olahraga (piala perburuan).

4. Ikan Tuna � Blue Fin Tuna

Ikan Tuna merupakan salah satu ikan paling komersial (paling banyak diburu dengan tujuan untuk makanan, dijual dan sejenisnya), selain itu harga ikan tuna juga tidak boleh diremehkan. Satu Ikan tuna yang berkualitas tinggi dapat berharga sampai dengan $700.000 (Sekitar 7 Miliar). Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak sekali perburuan tuna, dimulai dari tujuan komersial hingga tujuan olahraga. Lebih dair setengah spesies tuna berada dalam kategori terancam punah dimana Blue Fin Tuna sendiri benar-benar sudah berada di ujung kepunahan dengan populasi menurun hingga 90%.

3. Harimau

Merupakan spesies kucing lokal dari Asia salah satunya adalah hutan hujan Indonesia dan merupakan predator teratas dalam ekosistem tempat tinggal mereka. Ironisnya adalah walaupun begitu, hingga sekitar abad 20 masih ada 100 ribu ekor harimau di dunia, namun sekarang banyak spesies harimau yang telah punah dan semua subspesies sisanya masuk dalam kategori �critically endangered� atau �di ujung kepunahan�. Walaupun semua subspesies ini digabungkan menjadi satu, hanya akan ada sekitar 3 Ribu ekor harimau di dunia. Salah satu alasan mengapa hal ini terjadi adalah karena perburuan kulit mereka, daging dan bagian-bagian tubuh, serta kehilangan habitat akibat penebangan liar.

2. Gajah � Sumatran Elephant

Gajah adalah salah satu hewan yang paling mudah untuk dibunuh manusia. Mereka tidak dapat bersembunyi serta dengan senjata api maka tubuh mereka tidaklah berarti. Salah satu tujuan utama dari peruruan ini adalah mendapatkan gading mereka yang setiap pasang gadingnya dapat berharga hingga $5.000 (Sekitar 50 Juta) jika berkualitas tinggi. Salah satu spesies gajah yang paling terancam adalah Gajah Sumatera (Sumatran Elepahant) yang kemunculannya sudah sangat jarang dilihat. Bahkan di beberapa lokasi lokal, mereka telah punah.

1. Badak � Java Rhinoceros

Salah satu keunikan dari badak adalah tanduknya, namun ini jugalah yang menjadi alasan dari perburuan badak dimana tanduk-tanduk mereka diburu untuk diproses menjadi gagang belati, diroses menjadi serbuk serta untuk beberapa kebutuhan medis tradisional. Dari tanduknya saja di pasar gelap para pemburu dapat mendapatkan $30.000 (Sekitar 300 Juta). Salah satu spesies paling terancam adalah Badak Jawa yang diperkirakan jumlahnya hanya tersisa sekitar 30 ekor saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar