Penaklukan Hitler terhadap negara-negara sekitarnya yang kemudian meluas menjadi perang dunia bukan semata ambisi nasionalisme. Di mata Hitler, ras bangsanya, Arya paling unggul dan sempurna dalam rantai evolusi.
Hitler banyak terpengaruh teori Darwin. Seleksi alam, hanya yang kuat bisa bertahan dan harus bertarung demi kelangsungan hidupnya merasuki otak Hitler begitu dalam. Maka ketika Jerman kalah pada Perang Dunia I (1914 - 1918) yang membuat negara ini mengalami berbagai kesulitan karena dikendalikan oleh Sekutu sebagai pemenang perang, dan pada akhirnya Hitler bisa meraih tampuk pimpinan tertinggi, pengaplikasian teori tersebut mulai dijalankan.
Penyerangan dilaksanakan terhadap negara-negara tetangga, seperti Austria, Cekoslovakia, Prancis, Rusia. Kemenangan yang terus didapat membuatnya besar kepala dan ingin menguasai dunia.
Konsep eugenetika pun dipakai, memperbaiki ras manusia dengan memperbanyak individu-individu yang sehat dan membuang mereka yang cacat atau sakit. Individu yang sehat bisa dihasilkan dari perkawinan individu yang sehat pula.
Hitler menerapkan konsep tersebut dengan tangan besi, dan hasilnya sangat mengerikan. Orang-orang lanjut usia, cacat fisik dan mental, serta menyandang berbagai penyakit dari seluruh Jerman, dikumpulkan dalam satu pusat sterilisasi khusus. Di sini, mereka dihabisi karena dianggap parasit.
Untuk mendapatkan ras Arya (Jerman) murni, ia menganjurkan pemuda-pemudi yang berambut pirang dan bermata biru untuk melakukan hubungan seks bebas. Hingga 1935, sebagai diktator, ia mendirikan ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya pemuda-pemudi Jerman dikumpulkan dan harus melayani setiap pria dari rasa Arya yang masuk, demi mendapatkan keturunan yang unggul.
Yang lebih gila, ukuran tengkorak manusia Jerman, terutama yang baru lahir, juga diukur. Ini karena menurut teori Evolusi Darwin, volume otak makhluk hidup akan membesar saat menaiki tangga evolusi. Akibatnya, bayi yang tak memiliki volume otak tak sesuai harus juga disingkirkan. Dengan demikian akan didapat manusia yang benar-benar sempurna untuk dijadikan prajurit masa depan Jerman.
Penyerangan dilaksanakan terhadap negara-negara tetangga, seperti Austria, Cekoslovakia, Prancis, Rusia. Kemenangan yang terus didapat membuatnya besar kepala dan ingin menguasai dunia.
Konsep eugenetika pun dipakai, memperbaiki ras manusia dengan memperbanyak individu-individu yang sehat dan membuang mereka yang cacat atau sakit. Individu yang sehat bisa dihasilkan dari perkawinan individu yang sehat pula.
Hitler menerapkan konsep tersebut dengan tangan besi, dan hasilnya sangat mengerikan. Orang-orang lanjut usia, cacat fisik dan mental, serta menyandang berbagai penyakit dari seluruh Jerman, dikumpulkan dalam satu pusat sterilisasi khusus. Di sini, mereka dihabisi karena dianggap parasit.
Untuk mendapatkan ras Arya (Jerman) murni, ia menganjurkan pemuda-pemudi yang berambut pirang dan bermata biru untuk melakukan hubungan seks bebas. Hingga 1935, sebagai diktator, ia mendirikan ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya pemuda-pemudi Jerman dikumpulkan dan harus melayani setiap pria dari rasa Arya yang masuk, demi mendapatkan keturunan yang unggul.
Yang lebih gila, ukuran tengkorak manusia Jerman, terutama yang baru lahir, juga diukur. Ini karena menurut teori Evolusi Darwin, volume otak makhluk hidup akan membesar saat menaiki tangga evolusi. Akibatnya, bayi yang tak memiliki volume otak tak sesuai harus juga disingkirkan. Dengan demikian akan didapat manusia yang benar-benar sempurna untuk dijadikan prajurit masa depan Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar