Berikut ini enam penyebab kanker yang ada di rumah Anda dan keberadaannya pun seringkali tidak disadari, seperti dikutip dari Health.
1. Bisphenol A dan botol plastik
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang umumnya digunakan untuk produk plastik termasuk kartu kredit, interior mobil, bahkan botol susu bayi. Jika memasuki tubuh manusia, BPA bisa mengganggu proses biologi tubuh dan hormon yang salah satunya adalah estrogen.
Studi terbaru menyebutkan bahwa BPA bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Bahan kimia itu bisa masuk ke tubuh jika plastik yang mengandung BPA dipanaskan. Maka dari itu, sebaiknya hindari botol plastik yang memiliki kode nomor 3,6, dan 7.
"Langkah yang lebih baik yaitu gunakan botol plastik hanya sekali pakai dan jika ingin memanaskan sesuatu menggunakan botol, gunakanlah botol kaca," kata Dr Carl Albrecht, kepala riset di The Cancer Association of South Africa (CANSA).
2. Plasticisers (peliat)
Peliat adalah bahan kimia yang dikenal dengan DEHP dan DEHA yang biasa digunakan untuk membuat plastik lebih lembut dan lengket. Bahan itu pula yang membuat pembungkus plastik (clingwrap) bisa merekat erat ke sebuah produk seperti parsel buah atau daging.
DEHP dan DEHA telah terbukti menyebabkan perkembangan sel kanker pada hewan percobaan di beberapa studi.
Peliat bisa masuk ke dalam tubuh dengan meresap ke makanan yang dibungkus dengan rapat seperti keju dan daging. Proses migrasi ke dalam tubuh dipercepat ketika makanan yang dibungkus clingwrap dipanaskan dengan microwave.
Untuk menghindarinya, gunakan wadah kaca atau plastik yang aman untuk menyimpan makanan Anda. Atau bungkuslah menggunakan aluminium foil. Selain itu, selalu buka clingwrap jika ingin memanaskan makanan.
3. Lemak trans
Di tahun 1990-an, para ilmuwan menemukan bahwa lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Beberapa penelitian pun menemukan hubungan konsumsi lemak trans dengan kanker payudara dan prostat.
Lemak trans bisa masuk ke tubuh melalui margarin dan makanan yang dipanggang atau digoreng.
Oleh sebab itu, biasakan membaca label makanan apakah makanan itu bebas lemak trans atau tidak. Selain itu, mulai kurangi konsumsi makanan yang dipanggang atau digoreng, sebaiknya olah makanan dengan cara direbus atau dikukus.
4. Acrylamide
Acrylamide adalah bahan kimia yang terbentuk secara spontan ketika makanan kaya karbohidrat, terutama keripik kentang dan kopi berada pada suhu tinggi. Acrylamide dianggap sebagai karsinogen yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Terutama kanker ginjal, kanker yang terjadi pasca menopause, dan endometrium. Mulai sekarang, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi kopi dan juga hilangkan kebiasaan mencomot keripik sebagai cemilan.
5. Radiasi ponsel
Dr Devra Davis, Professor of Preventive Medicine di Mt Sinai Medical Center, New York dan penulis 'The Secret History of the War on Cancer' mengatakan bahwa ponsel memancarkan radiasi gelombang mikro dalam dosis rendah.
Terutama pada anak-anak, radiasi ponsel akan lebih mudah menembus kepala mereka yang lebih tipis dan mengandung lebih banyak cairan.
"Radiasi ponsel bisa menimbulkan kanker otak meskipun kanker otak membutuhkan waktu 40 tahun untuk berkembang. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa risiko tumor otak dua kali lebih tinggi pada orang-orang yang menggunakan ponsel selama 10 tahun atau lebih," kata Davis.
Davis menyarankan, sebaiknya ketika menelepon, gunakan speakerphone atau headphone supaya ponsel tidak bersentuhan langsung dengan kepala.
Dia juga merekomendasikan supaya anak di bawah umur 12 tahun tidak memakai ponsel kecuali dalam keadaan darurat.
6. Dioxin
Dioxin mengacu pada sekelompok senyawa organik beracun yang diproduksi berbagai olahan industri terutama pembakaran sampah atau pemutihan serat. Dioxin bisa larut dalam lemak sehingga bisa menumpuk di tubuh hewan atau manusia.
Ini berarti, sejumlah kecil makanan yang merupakan produk hewani (daging dan susu) bisa saja mengandung dioxin.
Atau, zat ini juga bisa masuk ke tubuh Anda ketika Anda menghirup emisi dari sumber pencemaran. Selain menyebabkan kanker, dioxin juga berkaitan dengan masalah reproduksi dan perkembangan.
Sebaiknya, kurangi asupan lemak hewani dan pilih susu rendah lemak. Jangan membakar sampah dan hindari lingkungan yang berpotensi menimbulkan pencemaran.
Sumber :
detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar