Kamis, 17 Maret 2011

Malaysia Mulai Membatasi Sinetron Indonesia

Kalau rencana pemerintah Malaysia untuk membatasi musik -musik Indonesia yang masuk ke negara itu memang dulu santer sekali terdengar, tapi bagaimana dengan sinetron? rupanya rakyat Malaysia risih juga.

Tayangan sinetron Indonesia di televisi berbayar Astro, Malaysia, saat ini sedikit berkurang sejak penutupan chanel "Citra", satu-satunya chanel khusus memutar sinetron dari Indonesia untuk penonton televisi Malaysia. Chanel-chanel lain yang memutar sinetron dari negara Indonesia masih terbilang terbatas.


Seperti diketahui, sebelum dikurangi setahun lalu, sinetron Indonesia ternyata punya banyak penggemar di Malaysia. Penonton bahkan cukup hapal judul-judul sinetron yang pernah diputar, terutama sinetron-sinetron bercorak Islami seperti; Sulaiman, Titipan Ilahi, Al-Kausar. Juga nama-nama aktor dan artis yang memerankan peran-peran utama.

Namun, sekarang, hanya chanel yang bernuasa Islami, Asrto Oasis yang masih menayangkan sinetron Islami dari Indonesia secara serial.

Pembatasan ini akibat rasa ketidak puasan banyak peminat sinetron Malaysia setelah banyaknya sinetron Indonesia bercorak tahayul. Cerita-cerita yang ditampilkan tak lepas dari horor dan klenik. Fenomena ini rupanya membuat warga Malaysia berhati-hati, terutama kehawatiran mempengaruhi anak-anak mereka.

Sebelum ini, Partai Islam Malaysia (PAS) meminta pakar hukum dan ahli agama dilibatkan dalam lembaga sensor, Lembaga Filter Film (LPF) untuk memastikan film atau sinetron yang ingin diputar tidak ada unsur yang bisa merusakan akidah.

Hal ini dilontarkan Wakil Rakyat dari Rantau Panjang, negeri bagian Kelantan, Malaysia, Siti Zailah Mohd Yusoff saat berdebat di sidang Dewan Rakyat (Parlemen) kemarin.

Ia meminta Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan untuk menjelaskan mengapa film yang diputar lewat televisi Malaysia banyak berunsur tahayul, khurafat serta horor yang memberi dampak negatif kepada penonton terutama anak muda.

Untuk sekedar diketahui, cerita-cerita bertema klenik dan horor menjadi masalah kontroversial di Malaysia beberapa tahun ini.

Banyak pihak menginginkan pemerintah Malaysia meneliti ulang dan mengetatkan sensor agar semua film dan sinetron terbebas dari syirik, klenik yang bisa mempengaruhi akidah umat Islam.

Sebagai rakyat Indonesia menurut saya tidak perlu terlalu reaksioner menanggapi ini, kita sendiri harus sadar beberapa tayangan sinetron Indonesia memang kurang bermutu. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi sineas Indonesia.

Sumber :
Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar