
Energi angin dan matahari mempunyai tempat di sini, tetapi karena tidak  selalu kontinu (besar energinya berubah-ubah) dan tidak dapat  diprediksi, maka kedua jenis energi itu tentu tidak dapat mengganti  pembangkit listrik yang besar seperti pembangkit listrik batubara.  Gas-alam dan bahanbakar fosil itu, kini sudah terlalu mahal, dan  harganya begitu mudah berubah sehingga sangat berisiko untuk digunakan  sebagai pembangkit yang besar. Kalau sumber listrik-hidro biasanya  dibangun untuk kapasitas kecil, maka nuklir, sebagai ganti eliminasi  batubara, menjadi satu-satunya substitusi yang dapat diperoleh dalam  skala besar dan sepadan dalam ongkos (cost effective).
Bagaimana dengan biaya PLTN?
Energi nuklir adalah satu di antara sumber energi yang tidak mahal. Di  tahun 2004, rata-rata ongkos produksi listrik di Amerika Serikat adalah  kurang dari dua sen per kilowatt-jam, setingkat dengan ongkos batubara  dan listrik-hidro (PLTA). Kemajuan dalam teknologi akan menurunkan lagi  ongkos itu di masa mendatang
Mengenai Chernobyl
Kecelakaan Chernobyl itu sepertinya menunggu akan terjadi. Model awal  dari reaktor Uni Soviet (sekarang Ukraina) tidak menggunakan bejana  kontenmen (sungkup atau containment vessel), dalam hal desain  dikatakan sebagai tidak aman, maka kemudian operatornya meledakkannya.  Forum multi-lembaga PBB untuk Chernobyl tahun lalu (tahun 2005)  melaporkan bahwa hanya 56 kematian dapat dikaitkan dengan kecelakaan  itu, sebagian besar korban adalah akibat radiasi atau luka-bakar sewaktu  memadamkan api. Memang tragis sekali korban kematian itu 
,  namun angka itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kecelakaan di  tambang batubara sebanyak 5000 jiwa seluruh dunia setiap tahun. Atau  jika dibandingkan dengan 1,2 juta jiwa yang meninggal setiap tahun  akibat kecelakaan lalu lintas. Jadi? masih lebih aman PLTN atau sepeda  motor? 
  Selain itu, fakta yang menarik adalah selama dua puluh tahun, satu di  antara alat yang paling sederhana, yakni parang (pisau besar) telah  dipakai membunuh jutaan manusia di Afrika, jauh lebih banyak dari pada  korban yang meninggal di Hiroshima dan Nagasaki digabungkan. Tetapi toh  tidak seorangpun yang mengusulkan melarang parang, karena parang adalah  alat yang sangat berharga di negara berkembang.
,  namun angka itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kecelakaan di  tambang batubara sebanyak 5000 jiwa seluruh dunia setiap tahun. Atau  jika dibandingkan dengan 1,2 juta jiwa yang meninggal setiap tahun  akibat kecelakaan lalu lintas. Jadi? masih lebih aman PLTN atau sepeda  motor? 
  Selain itu, fakta yang menarik adalah selama dua puluh tahun, satu di  antara alat yang paling sederhana, yakni parang (pisau besar) telah  dipakai membunuh jutaan manusia di Afrika, jauh lebih banyak dari pada  korban yang meninggal di Hiroshima dan Nagasaki digabungkan. Tetapi toh  tidak seorangpun yang mengusulkan melarang parang, karena parang adalah  alat yang sangat berharga di negara berkembang.Bagaimana dengan sampah nuklir?
Dalam 40 tahun, bahanbakar yang telah digunakan hanya akan memancarkan  seperseribu radioaktivitas dibandingkan pada waktu bahanbakar itu  dikeluarkan dari reaktor. Dan sebenarnya sangatlah tidak benar jika  dikatakan itu sebagai sampah (atau limbah), karena 95% potensi energinya  masih tersimpan di dalam bahanbakar bekas pada siklus pertama. Sekarang  Amerika Serikat telah mencabut larangan daur-ulang bahan bakar bekas,  dengan demikian akan dimungkinkan pemanfaatan energi itu serta akan  banyak mengurangi jumlah sampah yang harus diolah atau disimpan. Bulan  lalu, (tahun 2005) Jepang telah bergabung dengan Perancis, Inggris dan  Rusia dalam kegiatan daur-ulang bahanbakar nuklir ini. penanganan limbah  radioaktifpun sudah terencana dengan matang, berikut skemanya ;

Bagaimana kalau PLTN diserang teroris?
Beton bertulang yang tebalnya satu-setengah meter melindungi isi bangunan kontenmen dari luar maupun dari dalam. Bahkan kalau sebuah jumbo jet menabrak reaktor dan merusak kontener, reaktor tidak akan meledak. Ada banyak jenis fasilitas yang lebih rawan untuk diserang teroris termasuk pabrik pencairan gas alam, pabrik kimia dan sejumlah sasaran politik.
Sumber:
Sujarnoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar