Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Desember 2013

Merasakan Tragedi Amarah Laut dalam Museum

Museum bukan hanya penampil tinggalan masa lalu. Museum juga harus bisa membawa kita kembali ke waktu saat sejarah tercipta.

Museum Tsunami Aceh dibangun dengan konsep demikian. Bila kita berkunjung ke museum yang lokasinya berhadapan dengan Lapangan Blang Padang ini, setiap ruang memiliki makna filosofi akan tragedi amarah lautan yang meluluhlantakkan Aceh, 26 Desember 2004 lalu.
 

Bangunan itu terpacak megah pada lahan seluas satu hektar. Dari sudut jauh Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, sekilas tampak seperti perahu lengkap dengan cerobong asapnya. Dinding seperti anyaman bambu. Mendekat dan masuk ke dalamnya, tiang-tiang kokoh menopang bangunan seperti konsep rumah tradisional Aceh.

Gedung itu dibangun oleh prakarsa beberapa lembaga. Di antaranya adalah Badan Rekontruksi dan Aceh-Nias, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Ikatan Arsitek Indonesia.

Model bangunnya sesuai dengan rancangan pemenang dalam sayembara, M. Ridwan Kamil, dosen arsitektur Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan ide bangunan; Rumoh Aceh as Escape Hill. 

Desainnya, lantai pertama museum merupakan ruang terbuka, sebagaimana rumah tradisional orang Aceh. Selain dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik, jika terjadi banjir atau tsunami lagi, maka air yang datang tidak akan terhalangi lajunya. Tak hanya itu, unsur tradisional lainnya berupa seni Tari Saman diterjemahkan dalam kulit luar bangunan eksterior. Sedangkan denah bangunan merupakan analogi dari epicenter sebuah gelombang laut tsunami.

Tampilan eksterior museum mengekspresikan keberagaman budaya Aceh melalui pemakaia ornamen dekoratif unsur transparansi elemen kulit luar bangunan, seperti anyaman bambu. Sedangkan tampilan interiornya mengetengahkan sebuah tunnel of sorrow yang menggiring pengunjung ke suatu perenungan atas musibah dahsyat yang diderita warga Aceh sekaligus kepasrahan dan pengakuan atas kekuatan dan kekuasaan Allah dalam mengatasi sesuatu.


Space of Fear
 

Masuk ke dalam, pengunjung disuguhkan dengan sebuah lorong sempit yang agak remang sepanjang 30 meter. Di sini kita bisa melihat air terjun di sisi kiri dan kanannya yang mengeluarkan suara gemuruh air.

Dari sisi kanan kiri dinding, air mengucur pelan. Memericik basah hingga lintasan jalan. Sayup-sayup terdengar lantunan ayat suci Alquran.

Inilah lorong tsunami space of fear, yang menggambarkan saat terjadinya tsunami. Sempit, cahayanya gelap, ada gemuruh air. Tinggi dindingnya sekitar 19-23 meter melambangkan ketinggian air sewaktu tsunami di Aceh.


Memorial Hall


Setelah lorong tsunami, ruang berikutnya menampilkan 26 layar display elektronik selebar 17 inci. Bentuknya bagai bebatuan yang berdiri berundak-undak. Dari monitornya muncul 40 lembar foto saat terjadinya tsunami. Foto-foto itu tampil bergantian berselang beberapa detik.

 Suasana gelap. Kanan kiri cermin memantul bayangan. Dari langit-langit ruangan, remang cahaya masuk lewat kaca kolam. Ternyata ruangan ini berada tepat di bawah kolam ikan di pelataran gedung.

Ruangan ini menggambarkan seolah-olah pengunjung di dalam lautan. Cermin yang membentang disisi ruangan, menggambarkan luasnya jangkauan air saat tsunami. Cahaya yang masuk dari celah kaca kolam, mendeskripsikan minimnya cahaya yang masuk kedalam air.


The Light of God
 

Ruang yang berbentuk sumur silinder ini menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab, "Allah". Dari luar jauh, akan terlihat seperti cerobong. Ini menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, sang pencipta. Dari sumur doa inilah, ternyata lantunan ayat suci Alquran mengalun dan  memantul hingga ke lorong tsunami tadi.
 
Di dinding lorong terdapat lebih 2000 nama korban tsunami. Nama-nama ini diperoleh dari Palang Merah Indonesia.


Space of Confuse
 

Untuk menuju lantai teratas dan ruang museum lainnya, kita harus melewati lintasan jalan melingkar di sisi sumur doa. Lintasan ini disebut space of confuse. Lantainya tak rata, bergelombang. Besi panjang melingkar di dinding sebagai pegangan. Cahaya yang minim membuat kesulitan untuk berjalan.

Kesulitan dan kebingungan inilah yang digambarkan dalam lintasan ini. Kebingungan masyarakat Aceh akan tujuan hidup, kehilangan sanak keluarga, juga kebingungan hilangnya harta benda. Kebingungan ini berakhir diujung lorong. Perlahan cahaya terang mulai tampak, lintasan terasa lebih rata. Di ujung sana jembatan kayu terbentang di tengah kolam.

Jembatan ini melambangkan harapan untuk bangkit kembali. Karenanya disebut juga "Jembatan Harapan".

Jembatan sepanjang 15 meter ini melintang menuju area ruang pameran. Ada sekitar 55 bendera berbagai negara terpampang. 55 negara itu turut andil membantu tahap rekonstruksi Aceh dan membantu perdamaian Aceh.

Hadirnya 55 negara yang membantu Aceh, juga dilambangkan dengan bulatan bebatuan yang berada di tepi kolam ikan. Di setiap bendera dan batu, bertuliskan kata �damai� dalam bahasa masing-masing negara.
















Sumber:
ferhatt
tempo

Selasa, 17 Desember 2013

Fenomena Gemerlap Cahaya Biru di Garis Pantai Toyama Bay

Kejenuhan dan stres dalam rutinitas pekerjaan menjadi bagian akrab bagi penduduk perkotaan. Beberapa orang biasanya akan menjadwalkan liburan untuk melepaskan penat sesaat. Nah destinasi wisata ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam menghabiskan liburan.

Toyoma Bay di Central Japan Sea, pada malam harinya akan menghadirkan pertunjukkan langka bagi para wisatawan. Setiap tahunnya sekitar bulan Maret sampai Juni, sejumlah besar cumi bercahaya tersebar di sekitaran garis pantai dengan warna biru gemerlap sehingga membuat suasana malam disana sangat eksotis.


Firefly Squid (Watasenia scintillans), cumi berukuran 3 inci ini memancarkan cahaya untuk menarik mangsanya dan juga untuk menarik hati cumi lainnya untuk dijadikan pasangannya di musim kawin ini.

Mereka menggunakan organ pemancar cahaya khusus yang disebut photophore, yang dapat ditemukan di seluruh tubuh cumi. Mereka biasanya ditemukan 600-1200 meter di bawah laut, namun karena gelombang yang kuat selama musim ini, mereka akhirnya terbawa sampai ke garis pantai.

Musim kawin dan bertelur Firefly Squid terjadi dari Maret sampai Juni setiap tahun. Selama musim ini, jutaan cumi berkumpul di Toyama Bay untuk membuahi telur dan meletakkan telur-telur mereka di pasir.

Pada saat yang sama, banyak wisatawan berduyun-duyun datang ke pantai untuk menyaksikan pertunjukan yang langka dan luar biasa ini. Namun sayangnya, selain menjadi atraksi wisata yang populer, Firefly Squid juga biasa dijadikan santapan lezat di Toyama.


















Sumber :
whenonearth

Kamis, 12 Desember 2013

5 Surga Wisata Bagi Penggemar Kucing

Bagi penyayang kucing, berada di suatu tempat yang penuh dengan hewan ini mungkin seolah surga. Tak perlu berandai-andai kok ingin pergi ke planet atau surga kucing, karena 5 tempat wisata berikut dikenal oleh banyaknya kucing yang berkeliaran bebas.


1. Hemingway Home and Museum, AS
 

Anda pengagum sastrawan Ernest Hemingway? Bila ya, sebaiknya juga mencintai kucing. Pasalnya, Hemingway juga dikenal begitu cinta dengan kucing. Karena itu, banyak kucing yang tinggal di Ernest Hemingway Home and Museum di Florida, AS.

Namun ada yang unik, hanya kucing polydactyl, atau kucing berjari 6 yang tinggal di sini. Karena sebelumnya, Ernest punya kucing berjari 6 yang bernama Snowball. Hingga kini, kawanan Snowball masih hidup dengan nyaman di sana. Ada lebih dari 50 kucing jari 6 yang tinggal di sini.


 
2. Pulau Tashirojima, Jepang 
 
Pulau Tashirojima di Miyagi, Jepang menarik wisatawan karena banyaknya jumlah kucing yang ada. Tak heran jika nama lain pulau ini adalah Pulau Kucing. Bayangkan saja, lebih banyak kucing dibanding manusia di pulau ini.

Menariknya, kucing yang hidup di sini diurus dengan baik oleh para nelayan. Ada kuil kucing yang menjadi tempat berdoa para nelayan agar mendapat tangkapan banyak.



3. Houtong, Taiwan 
 
Dulu, Houtong adalah kota yang terkenal sebagai penghasil batu bara nomor satu di Taiwan. Namun saat pasokan batu bara mulai menipis, perlahan kota ini ditinggalkan dan menjadi sepi. Tapi kemudian, para kucing jadi penyelamat.

Perlahan, populasi kucing meningkat di sini, bersandingan dengan kedatangan para wisatawan. Banyak wisatawan yang sengaja datang ke sini untuk memotret hewan kecil yang imut ini.

Untuk mencapai Houtong cukup mudah, yakni menggunakan kereta dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Kabarnya tiap akhir pekan selalu ramai wisatawan, jadi bagi turis asing tampaknya lebih baik memilih hari-hari kerja.



4. Kalkan Kats.
 

Sebuah resor di tepi pantai nan cantik bernama Kalkan di Turki banyak didatangi wisatawan. Tidak semua ingin menginap, ada sebagian yang sengaja datang untuk melihat kucing yang hidup di sana. KAPSA adalah organisasi relawan untuk mengurus kucing yang terjebak atau terlantar.

Pengunjung bisa berkeliling area pengurusan kucing. Mereka juga bisa bermain dan berfoto bersama teman berbulu yang satu itu.



5. Largo Argentina, Italia
 

 
Roma di Italia terkenal dengan bangunan dan reruntuhan kunonya. Salah satu reruntuhan yang bernama Largo Argentina sedikit berbeda. Karena reruntuhan ini jadi pusatnya hewan berbulu dan berkaki empat yaitu kucing.

Di sini ada tempat perlindungan kucing yang sudah ada sejak tahun 1990-an. Sekitar 30.000 kucing tinggal di sini dan diasuh dengan baik. Anak kucing atau kucing sakit dirawat hingga bisa kembali mandiri, lalu kembali dilepasliarkan.










 









Sumber:
detik

Sabtu, 07 Desember 2013

7 Pesona Wisata di Rusia

Tampaknya hingga saat ini Rusia masih terasa asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Padahal, Rusia memiliki tempat-tempat wisata yang unik dan menarik untuk ditelusuri.

Rusia merupakan negara daratan terluas di dunia. Dengan luas mencapai lebih dari 17 juta km2, serta letaknya yang strategis menjadikan Rusia sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Contohnya terlihat pada 7 daftar berikut ini.

1. Poles of the Komi Republic
 
 
Tidak seorang pun tahu berapa lama Poles of the komi tercipta, yang pasti ilmuwan tahu bahwa alam telah membuat keajabaian seperti itu. Diperkirakan usianya sekitar 200 juta tahun. Tinggi batu-batu ini 42 meter.


 
2.Valley of the Geysers
 

Terletak di semenanjung Kamchattka dan terdiri dari ratusan geysers hidup. Masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

 
3. Mother Motherland monument
 

Terletak di Mamayev Kurgan, Volgograd. Merupakan sebuah patung yang melambangkan keperkasaan dan perjuangan wanita di Rusia. Wanita juga jagoan lho. Patung ini merupakan patung tertinggi di Rusia, dan lebih tinggi daripada patung Liberty di New York.

 
4. Peterhof
 
 
Tempat ini dibangun untuk Saint Peter di awal abad ke-17 dan terletak dekat Saint-Petersburg. Dianggap sebagai tempat wisata terbaik di seluruh Rusia.

 
5. Saint Basil�s Cathedral
 

Terletak di Red Square, di samping Kremlin, St Basil's Cathedral merupakan salah satu dari lima atraksi wisata utama di Moskow. Terletak di tengah-tengah Garden Ring, sebuah jalan melingkar yang di pusat Moskow.

 

6.The Baikal Lake
 
 
Danau ini terletak di Siberia Timur dan dianggap sebagai danau terdalam di dunia serta tangki air tawar terbesar di Bumi.Danau ini berisi lebih dari 20% air tawar dunia dan lebih dari 90% air tawar Russia. dengan kedalaman 1500 meter (~ 5.000 kaki).


 
7. Elbrus
 

Gunung ini adalah titik tertinggi di Rusia dan beberapa orang percaya bahwa itu juga merupakan titik tertinggi di Eropa. Banyak wisatawan, ski dan pecinta snowboarding mengunjungi tempat ini setiap tahun. ketinggiannya mencapai 5.600 meter














Sumber:
thelowback

Sabtu, 30 November 2013

Ambon, Pulau Dengan 5 Pantai Eksotis nan Indah

Indahnya pantai ambon tak perlu dipertanyakan lagi. setiap jengkal adalah pantai, setiap nada yang tertabuh adalah desir ombak, setiap angin yang berhembus adalah terpaan air laut. Setidaknya ada 5 pantai nan indah di Ambon.

Tak heran semua berkah alam tersebut banyak tertuang dalam lagu-lagu lokal yang bernuansa pantai. Misalnya satu yang cukup terkenal ini "Kupu-kupu Sepanjang Pantai" dengan barisan syair: Hari hari menjala ikan. Menjala ikan dalam muara. Hari hari mencari makan, mencari makan jual suara. Ole sioh sayang �... Rasa sayang badan �

Dan inilah kumpulan pantai indah tersebut:

1.  Pantai Natsepa
 

Hampir setiap wisatawan, baik wisatawann mancanegara maupun wisatawan Nusantara, yang datang ke Ambon berkunjung ke Pantai Natsepa. Pantai ini terbilang cukup tenang karena terhalang teluk. Banyak orang yang berkunjung ke pantai ini menghabiskan waktu mereka untuk berenang atau sekadar bermain-main di pinggir pantai.

Pantai Natsepa cukup luas. Ketika sedang surut, pantainya bertambah luas. Dalam kondisi air surut ini, pengunjung bermain sepak bola, bermain pasir, dan sebagainya. Pinggiran pantai juga cukup rimbun karena banyak ditumbuhi pohon.

Banyak pepohonan di sekitar pantai membuat pantai terasa rimbun. Para pengunjung dapat berteduh di sela-sela bermain di pantai. Hijaunya dedaunan dari pohon-pohon ini juga menciptakan pemandangan yang lebih indah. Itu karena perpaduan hijau, putih, dan biru yang serasi.

Sambil duduk-duduk di pinggir pantai, jangan lewatkan menikmati rujak natsepa yang terkenal. Di area pantai ini memang banyak penjual rujak. Buah-buahan segar seperti mangga, jambu, dan nanas yang bercampur gula merah dan kacang membuat penikmatnya ketagihan. Rujak ini dimakan dengan tusuk sate sebagai penusuk buah.

Orang Maluku yang tinggal di Ambon maupun yang merantau ke luar Maluku tidak akan lupa rujak natsepa. Setiap ke Pantai Natsepa tidak pernah melewatkan menyantap kuliner yang satu ini.



2. Pantai Liang
 
Foto: panoramio.com

Ingin melihat pantai dengan gradasi putih, hijau muda, dan biru tua dengan pasir putih yang mempesona? Silakan berkunjung ke Pantai Liang. Pantai dengan pasir putih terpanjang di Indonesia ini letaknya tidak jauh dari Pantai Natsepa.

Pantai Liang terletak di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, sekitar 35 km dari Kota Ambon. Untuk menuju ke destinasi wisata ini, pengunjung dapat menggunakan bus Trans-Amboina rute Hunimuasengan. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit.

Di Pantai Liang ada jembatan yang menjorok ke laut. Tempat ini biasa dijadikan spot untuk mengabadikan gambar. Pantai Liang tergolong masih perawan karena belum banyak orang yang berkunjung ke sana.



3. Pantai Namalatu
 
Foto:orbionphoto

Pantai indah lainnya yang ada di Pulau Ambon adalah Pantai Namalatu. Beberapa pohon menjorok ke arah pantai, memberi kesan unik yang cantik untuk diabadikan dalam jepretan kamera.

Memang tidak seluas Pantai Liang, namun pantai ini tidak kalah menawan. Alih-alih pasir putih, Pantai Namalatu justru penuh pecahan batu karang yang berukuran sangat kecil dan berwarna putih bersih.

Gradasi warna air lautnya terbilang unik, dari putih transparan, hijau muda, hingga biru. Ombak di pantai ini terbilang lebih ramah dibandingkan Pantai Liang. Pada musim ombak, Anda masih mungkin bermain air dan berenang melepas penat.

Beberapa meter dari bibir pantai, reruntuhan bangunan terlihat sedikit menonjol dari permukaan air. Ini menjadi habitat beragam jenis ikan.



4. Pantai Santai
 
Foto:Nusaniweairlouw

Pantai yang satu ini letaknya tidak jauh dengan Pantai Namalatu. Meski letaknya bersebelahan, pantai ini memiliki karakteristik yang berbeda. Selain tidak memiliki pecahan batu karang di dasar pantai, Pantai Santai cenderung lebih landai. Jadi, kalau Anda kurang mahir berenang, akan merasa lebih nyaman berenang di sini.

Untuk pencinta diving, Pantai Santai memiliki operator diving yang siap melayani Anda. Dengan catatan, Anda harus memesan beberapa hari sebelum kedatangan.

Seperti di kebanyakan tempat menyelam di Ambon, guide penyelam tidak siap sedia setiap saat. Beberapa spot diving yang ditawarkan cukup bagus dan mudah diakses dari pantai. Waktunya hanya beberapa menit menggunakan kapal motor.



5. Pintu Kota
 
Foto:wikipedia

Wisata pantai yang terletak di Desa Latuhalat ini terkenal karena terdapat tebing yang terkikis deburan ombak bertahun-tahun sehingga menyebabkan tebing berlubang dan membentuk lorong. Uniknya lagi, ketika kita melayangkan pandangan kita melalui celah-celah lubang pada tebing tersebut, akan langsung dihadapkan hamparan Laut Banda yang terkenal.

 Pantai ini disebut Pintu Kota karena di pantai ini terdapat batu karang setinggi hampir 20 meter dengan lubang tepat di tengahnya. Ini menyerupai pintu yang terbuka.

Keunikan inilah yang membuat warga Ambon menamainya Pintu Kota. Tebing ini seakan menjadi gerbang masuk ke Kota Ambon. Berkunjung ke pantai ini tidak lengkap tanpa mengabadikan foto Anda yang tengah berpose dengan latar belakang karang tersebut. Air laut yang cenderung rendah dan tidak berombak memberi kesempatan mengambil jepretan berkali-kali.

Batu karang ini tidak hanya bisa dinikmati dari bawah. Anda juga bisa naik ke atasnya. Jalan setapak dengan beberapa belas anak tangga akan membawa Anda menyaksikan pantai ini dari sudut pandang berbeda.

Bila dari Kota Ambon, diperlukan 45 menit hingga 60 menit untuk sampai di Pintu Kota. Cukup membayar uang masuk Rp 5.000 dan uang parkir, pantai ini siap dinikmati.








 











Sumber:
shnews

Jumat, 22 November 2013

7 Tips Liburan ke Kepulauan Seribu Lebih Seru dan Tak Terlupakan

Tak perlu jauh-jauh untuk berlibur singkat ke pantai, Kepulauan Seribu merupakan tempat yang cocok untuk traveler terutama yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Banyak kiat khusus yang bisa Anda simak sebelum berlabuh ke pulau ini.

Di Kepulauan Seribu ada puluhan pulau kecil dan mulai banyak dieksplor oleh traveler. Tentunya, pemandangan pantai-pantai itu tak kalah keren.


Saat pergi ke sana, traveler hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 1,5 jam menyebrang sesuai jenis kapal yang Anda naiki. Traveler bisa menjangkau pulau-pulau tersebut dari Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Ancol Marina atau Muara Kamal.

Banyak panduan wisata dan tips yang bisa Anda perhatikan sebelum menikmati cantiknya Pulau Seribu dan pulau kecil lainnya.

Berikut 7 tips yang dilansir dari detikTravel:


1. Pintar memilih agen travel yang menyediakan paket tur hemat


Banyak agen travel yang menawarkan harga paket menggiurkan untuk menikmati indahnya panorama Kepulauan Seribu. Fasilitasnya pun tak jauh berbeda. Jangan menyia-nyiakan momen berlibur ke Pulau seribu dengan menikmati fasilitas yang biasa-biasa saja.

Biasanya mereka menawarkan fasilitas penginapan yang nyaman, memberikan spot terbaik untuk menikmati watersport, mengajak traveler keliling menggunakan sepeda sampai menyiapkan makanan yang menggoda lidah.

Sayangnya, beberapa agen travel tersebut biasanya menawarkan harga paket itu dengan batas minimal orang sekali jalan. Untuk itu, kita harus jeli memilih agen travel yang memasang tarif yang terjangkau tetapi dapat memuaskan waktu liburan kita.


2. Ingatlah jadwal pemberangkatan kapal


Sebelum mencapai Kepulauan Seribu, awal pemberangkatan kapal berpusat di Muara Angke, Pelabuhan Ancol Marina dan Muara Kamal.

Jadwal transportasi kapal untuk menggapai Kepulauan Seribu dimulai dari pukul 07.00 WIB sesuai dengan jadwal pemberangkatan pelabuhan masing-masing.

Namun, jangan khawatir jika Anda ingin berangkat di siang hari karena tersedia pula kapal yang siap mengantarkan Anda menyusuri Pulau Seribu dan pulau lain di sekililingnya.

Sebaiknya catat dahulu jadwal pemberangkatan kapal yang sudah ditentukan. Jangan sampai tertinggal kapal, karena hal tersebut bisa merusak rencana berlibur Anda.


3. Pakailah sunblock


Keelokan panorama pantai pasti membuat kita lupa akan segalanya. Ketika menikmati deburan ombak, pasti tak pernah lepas dari sengatan matahari yang membuat kulit kita seperti terbakar.

Sunblock merupakan hal yang penting untuk dibawa dan digunakan saat berlibur ke pantai. Traveler jangan pernah lupa memasukkan benda satu ini ke dalam tas sebelum berangkat. Dengan menggunakan tabir surya, kulit kita akan terlindungi dari sengatan sinar matahari.


4. Pakailah baju-baju berbahan katun


Pantai identik dengan cuaca yang panas menyengat dan membuat kita mudah bermandikan keringat. Untuk itu, hal berikutnya yang harus diperhatikan saat berlibur ke Pulau Seribu adalah menyiapkan beberapa baju berbahan katun.

Sejatinya, baju berbahan katun itu nyaman digunakan dan gampang menyerap keringat. Kemudian, pilihlah warna-warna baju yang cerah agar tidak menyerap cahaya matahari yang berlebihan.


5. Bawa bekal makanan ringan dan minuman sendiri


Semua tempat wisata pasti dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk meraup keuntungan lebih dari berjualan makanan dan minuman. Ada tips yang juga penting saat traveler berlibur ke Pulau Seribu, apalagi bagi traveler yang suka cemal-cemil.

Sebaiknya hindari membeli makanan dan minuman di lokasi wisata tersebut karena harga jual di sana pasti lebih mahal. Jangan malas untuk menyiapkan perbekalan dari rumah. Kemudian, bawalah air mineral yang ekstra untuk menghalau dahaga di tengah terik panas Pulau Seribu.


6. Membawa gadget atau kamera dengan baterai penuh dan baterai cadangan


Di era sekarang ini, traveler pasti tak pernah meninggalkan gadget untuk menemani waktu liburan asyik. Nyatanya, meninggalkan gadget sedetik pun traveler pasti kelimpungan.

Traveler biasanya narsis untuk pamer status di beberapa akun sosial media dan messanger. Saking asyiknya, biasanya Anda lupa untuk menyiapkan baterai yang full saat ingin mengabadikan momen seru liburan. Selain itu, gadget juga berfungsi untuk menangkap gambar dengan mata kamera.

Sebelum mengelilingi pantai, sebaiknya Anda harus mengisi gagdet Anda dengan full baterai. Jangan sering-sering memakai gadget untuk hal yang tidak penting. Tetapi, sekarang sudah banyak alat bantu penambah daya seperti powerbank untuk traveler yang gila gadget.


7. Pilih hotel yang memiliki spot terindah


Bagi traveler yang memiliki budget lebih, ternyata di Pulau Seribu banyak disediakan penginapan yang memiliki spot terindah. Ada hotel yang memiliki spot terbaik di mana Anda bisa melihat sunset cantik di langit senja dari dalam kamar.

Kamis, 21 November 2013

Lapland, Sebuah Tempat yang Menghadirkan Keindahan Fenomena Matahari Tengah Malam

Lapland adalah sebuah provinsi di Finlandia yang memiliki luas wilayah 98.946 km� dan populasi 187.777 jiwa di tahun 2002. Ibu kotanya ialah Rovaniemi.

Provinsi ini memiliki fenomena unik yang indah dipandang, yaitu matahari di tengah malam. Karena lokasinya yang berada di lingkar kutub, selama 24 jam dalam dua bulan setiap tahun provinsi ini disinari matahari sepanjang hari tanpa henti. Fenomena ini disebut midnight sun atau matahari tengah malam.


Fenomena ini terjadi setiap bulan Juni dan Juli. Wisatawan yang mengunjungi Lapland dapat melihat cahaya unik dari matahari tengah malam, yang tidak memberi batas antara siang dan malam di sini.

Hal ini memungkinkan pelancong untuk mendaki gunung Lapland di malam hari atau bahkan melakukan olahraga golf selama 24 jam.

Salah satu tempat favorit wisatawan untuk wisata golf di Lapland adalah Bjorkliden GC, lapangan golf yang terletak paling utara provinsi ini. Letaknya berbatasan dengan pegunungan perbatasan Swedia dan Finlandia serta Danau Tornestrask.


Selain golf tengah malam, aktivitas wisata lainnya yang digemari di Lapland adalah bermain ski di Riskgransen, yang merupakan resor ski paling utara di Eropa.

Tidak seperti resor ski lainnya di Eropa, Riksgransen tidak memiliki temperatur dingin, sehingga para pencinta ski tidak perlu takut kedinginan.


Hal ini dikarenakan fenomena matahari tengah malam tadi, yang membuat matahari tetap bersinar sehingga membuat wilayah ini tetap hangat sekaligus masih memiliki salju untuk para pemain ski berseluncur.

Lapland juga merupakan rumah bagi hotel es pertama dan terbesar di dunia. Di hotel ini, para tamu akan tidur diantara bongkahan es yang dilapisi seprai berbahan kulit rusa.



Mulai dari lilin hingga kursi dan meja, semua yang ada di hotel ini terbuat dari es. Hotel ini dibangun pada 1989, di desa kecil Jukkasjarvi.

Hotel ini dibangun oleh para pemahat es lokal yang berasal dari hotel ini. Air untuk membuat balok es ini berasal dari Sungai Torne, yang tidak jauh dari hotel. Biasanya Hotel Es ini hanya dibuka pada musim dingin saja.


Sumber :
okezone

Rabu, 20 November 2013

Pendaki Everest Membeludak, Kemacetan Lalu Lintas 'Tertinggi' di Dunia

Enam dekade setelah penaklukan Gunung Everest, pendaki gunung mengeluh adanya kemacetan pendaki di jalur puncak Gunung Everest. Pengkritik menyebutkan, ibarat kemacetan di pintu tol saat akhir pekan. Bagaimana mungkin gunung tertinggi di dunia menjadi begitu padat?

Pada 29 Mei 1953, Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berdiri berdua saja di bagian paling tinggi di dunia tersebut. Kini, kondisinya berbeda. Puncak yang sama bukan lagi titik yang terpencil.


Tahun ini beberapa pendaki mengeluh menunggu hingga 2,5 jam di antrean kemacetan dalam pendakian mereka ke puncak Everest.

Sejumlah foto yang disiarkan bulan ini oleh AFP dan AP, terlihat antrean mengular di jalur punggungan menuju puncak. Memicu perdebatan apakah hal itu merusak kenikmatan pendakian.

Orang di negara-negara barat merogoh kocek berapa pun mulai dari 10,000 dollar AS hingga 100.000 dollar AS untuk membayar izin mendaki dan pemandu. Industri pariwisata yang besar telah bermunculan di kaki gunung, sekaligus membawa masalah sampah dan sanitasi yang buruk.

"Hanya ada orang di mana-mana," kata Ayisha Jessa (31), seorang pendaki dari London yang baru saja mengunjungi base camp Everest. Di desa terdekat Namachi, katanya, "itu benar-benar dikomersialisasikan, semuanya ditujukan untuk wisatawan barat."


Bisnis

Sejumlah pendaki menilai, ke puncak Everest lebih sebagai bisnis dibanding sebuah "pencarian".

"Ini bukan lagi pengalaman menjelajah alam, ini pengalaman McDonald," kata Graham Hoyland, pendaki gunung berpengalaman dan penulis The Last Hours on Everest, pendakian naas 1924 oleh George Mallory dan Andrew Irvine.


Kemajuan teknologi prakiraan cuaca memberi andil dalam memperburuk kemacetan di jalur menuju puncak. Pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ketinggian juga telah membantu lebih banyak pendaki gunung berhasil menginjakkan kaki di puncak yang memiliki ketingian 8.848 meter itu.

Untuk pengeluaran keuangan mereka, orang barat diberi pasokan oksigen, dan sangat sering pemandu gunung Nepal ditugaskan secara khusus untuk memastikan mereka sampai ke puncak.



Konflik

Sains membuat pendakian Everest kian mudah. Jordan Romero asal California, pada 2010 menjadi orang termuda yang mendaki Everest saat berusia 13 tahun.

Adapun Yuichiro Miura dari Jepang berhasil mencatat rekor pendaki tertua berusia 80 tahun yang mencapai puncak pekan lalu untuk summiter tertua. Min Bahadur Sherchan, berusia 81 tahun asal Nepal, saat ini sedang berusaha merebut gelar Miura.

"Biasanya, selama mereka tidak terlalu sakit atau terlalu lemah, hampir semua orang, jika mereka memiliki cukup uang dan kesabaran, bisa mendaki Everest," kata Eberhard Jurgalski, yang telah mencoba untuk mencatat setiap pendakian Everest sejak 1953.

"Juga, jika cuaca belum baik selama beberapa minggu, akan jauh lebih padat saat hari-hari dinyatakan dapat naik," katanya.

Hoyland mengatakan, banyak pendaki kurang tahu cara mengoperasikan tali atau menggunakan crampon. "Ada bencana besar yang menunggu untuk terjadi."

Pada tahun 1996, delapan orang meninggal dalam waktu 36 jam di dekat puncak. Pada 2012, sekitar 10 orang meninggal di gunung, tiga dari mereka sherpa.


Data dari AFP menyebutkan sejak 1953 hingga 2010 terhitung ada 4.400 orang yang telah mendaki ke Gunung Everest. Sebanyak 206 di antaranya tewas.

Jadi, tidak mengherankan bahwa ketegangan telah terbangun.

Menurut Hoyland, para pendaki berpengalaman telah frustrasi menghadapi antrean panjang para pendaki amatir yang menggunakan tali tetap dan memperlambat mereka.

Emosi di gunung memuncak pada April ketika perkelahian pecah di ketinggian 7.470 meter antara dua pendaki terkenal Eropa, Ueli Steck dan Simone Moro, dan sekelompok pemandu gunung Nepal.


Masalah sampah

Sampah dan kotoran manusia menjadi masalah pelik di atap dunia ini. Botol-botol oksigen, bendera doa, dan bekas tenda rusak berhamburan di puncak. Serangkaian ekspedisi khusus untuk aksi bersih-bersih telah dilakukan untuk menekan masalah ini.


Solusi lain yang diusulkan yaitu membatasi jumlah pendaki. Sampai tahun 1985, Pemerintah Nepal hanya diperbolehkan melakukan satu ekspedisi pada setiap rute ke puncak pada satu waktu.

Lainnya menyarankan, izin pendakian baru bisa dikeluarkan jika pendaki telah menjalani pelatihan atau setidaknya menunjukkan pengalaman mendaki gunung. "Jika setiap orang naik memiliki setidaknya sedikit gambaran tentang budaya pendakian, itu akan membuat perbedaan besar," kata Hoyland.


Sumber :
kompas

Senin, 18 November 2013

Datangilah Sebelum Semua Lenyap Tak Berbekas

Kita semua tahu bahwa perubahan iklim Bumi berpengaruh terhadap eksistensi lautan, terumbu karang, pantai, bahkan kota. 5 destinasi ini misalnya, terancam hilang akibat pemanasan global.

Wajib berkunjung selagi masih ada! Semoga Anda adalah bagian dari orang yang akan menceritakan secara langsung ke anak cucu nanti apabila tempat-tempat ini telah menjadi dongeng.

1. Antartika


Berdasarkan data NASA, wilayah es di kutub selatan alias Antartika semakin berkurang. Namun sampai saat ini, masih ada beberapa perusahaan kapal pesiar yang akan mengantar Anda ke sana.

Berkunjunglah untuk melihat panorama alam yang beda dari biasanya, termasuk gunung-gunung yang menjulang tinggi. Anda juga bisa melihat aneka fauna liar yang tak akan Anda temui di wilayah tropis.


2. Gunung Kilimanjaro, Tanzania


Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di Afrika, yang menginspirasi Ernest Hemingway dalam ceritanya 'The Snows of Kilimanjaro'. Namun penelitian membuktikan, puncak es di Kilimanjaro akan hilang dalam waktu 20 tahun. 85% es di puncaknya telah hilang selama 1 abad belakangan.

Oleh karena itu, bagi para pendaki gunung, jadikanlah Kilimanjaro sebagai destinasi utama. Jangan lupa gunakan operator pendakian yang terdaftar, dan jadilah pendaki yang mengikuti aturan ramah lingkungan.


3. Great Barrier Reef, Australia


Great Barrier Reef adalah kawasan terumbu karang dengan biota laut yang sangat kaya. Namun kawasan ini 'menderita' akibat naiknya suhu lautan, polusi air, dan maraknya penjaringan ikan ilegal. Beberapa hal lain juga menyebabkan erosi pada pulau-pulau koral yang tersebar di Great Barrier Reef.

Beberapa peneliti mengatakan, koral-koral berusia ribuan tahun bahkan bisa punah dalam waktu 40 tahun saja. Jadikanlah Great Barrier Reef tujuan liburan Anda, namun ingat, jangan merusaknya.


4. Laut Mati, Israel - Yordania


Laut Mati kian mengering. Ya, permukaan air di Laut Mati berkurang sekitar 1 meter tiap tahunnya. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pemerintah Israel.

Dengan permukaan air yang semakin lama semakin rendah, disinyalir Laut Mati akan hilang dalam kurun waktu 40 tahun. Laut Mati menjadi daya tarik wisatawan karena tingkat salinitas yang tinggi, sehingga Anda bisa mengambang dengan mudah tanpa bantuan pelampung.


5. Venesia, Italia


Meski terkenal sebagai salah satu kota paling romantis sedunia, warga Venesia harus waspada. Permukaan air laut yang semakin meninggi bisa menenggelamkan kota ini. Ya, hal tersebut merupakan hasil penelitian University of Padua di Italia.

Para peneliti masih menerka-nerka, berapa lama Kota Venesia bisa bertahan. Sebelum benar-benar hilang, berkunjunglah ke Venesia untuk naik gondola di Grand Canal dan bersantai di jalan-jalan yang lingkungannya sangat cantik dan indah.


Sumber :
detik