Membasuh tubuh, membersihkan diri seharusnya cukup dengan air. Mengapa harus menggunakan sabun sekaligus? Ya, pakai sabun supaya lebih bersih, bisa mengangkat kotoran. Tapi, pernah berpikir bagaimana cara kerja sabun?
Bahan pembuat sabun terbentuk dari berbagai rantai asam lemak. Pada tiap ujung rantai ini terdapat sebuah ion, umumnya ion natrium atau kalium.
Bahan pembuat sabun terbentuk dari berbagai rantai asam lemak. Pada tiap ujung rantai ini terdapat sebuah ion, umumnya ion natrium atau kalium.
glamour.com |
Molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar.
Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air.
Saat sabun bercampur dengan air, rantai asam lemak ini akan mengikat kotoran, terutama yang berminyak dan berlemak. Kemudian, ion yang terdapat pada ujung rantai asam lemak tadi akan bertugas untuk membawa ikatan asam lemak dan kotoran ini ke dalam air.
Akhirnya, kotoran pun bisa diangkat dan dibawa pergi bersama dengan air. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh air biasa karena air tidak dapat bercampur dengan minyak, sehingga kotoran tidak akan begitu saja terangkat oleh air.
Patut diketahui: Kebanyakan sabun hanya bekerja pada air tawar. Bagaimana dengan air asin seperti pada air laut? Kebanyakan sabun tidak dapat bekerja pada air laut karena air laut mengandung terlalu banyak mineral, terutama natrium.
Ion natrium yang terdapat pada sabun akan kesulitan untuk dapat larut dalam air karena air sudah mengandung banyak ion natrium. Hal ini membuat sabun akan kesulitan untuk mengangkat kotoran dan membawanya pergi. Meski demikian, sabun berbahan kalium umumnya masih dapat bekerja di air laut karena kadar kalium di air laut tidak sebanyak natrium.
Sumber:
sains.me
Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air.
Saat sabun bercampur dengan air, rantai asam lemak ini akan mengikat kotoran, terutama yang berminyak dan berlemak. Kemudian, ion yang terdapat pada ujung rantai asam lemak tadi akan bertugas untuk membawa ikatan asam lemak dan kotoran ini ke dalam air.
Akhirnya, kotoran pun bisa diangkat dan dibawa pergi bersama dengan air. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh air biasa karena air tidak dapat bercampur dengan minyak, sehingga kotoran tidak akan begitu saja terangkat oleh air.
Patut diketahui: Kebanyakan sabun hanya bekerja pada air tawar. Bagaimana dengan air asin seperti pada air laut? Kebanyakan sabun tidak dapat bekerja pada air laut karena air laut mengandung terlalu banyak mineral, terutama natrium.
Ion natrium yang terdapat pada sabun akan kesulitan untuk dapat larut dalam air karena air sudah mengandung banyak ion natrium. Hal ini membuat sabun akan kesulitan untuk mengangkat kotoran dan membawanya pergi. Meski demikian, sabun berbahan kalium umumnya masih dapat bekerja di air laut karena kadar kalium di air laut tidak sebanyak natrium.
Sumber:
sains.me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar