Senin, 11 April 2011

Monyet Pun Bisa Rasis!

Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa monyet pun bisa rasis, beberapa eksperimen menemukan bahwa hewan-hewan cenderung waspada terhadap orang luar dan berperasangka buruk terhadap mereka. Penelitian tersebut dilakukan di sebuah pulau tak berpenghuni di Cayo Santiago, Puerto Rico, dimana di pulau tersebut terdapat banyak populasi monyet.

Monkey business: A rhesus monkey on the uninhabited island of Cayo Santiago


Mahasiswa Yale, Neha Mahajan memimpin tim psikolog menyelidiki kebiasaan monyet karena lebih mirip manusia, monyet hidup dalam kelompok-kelompok dan memiliki ikatan sosial yang kuat.

Psikolog mengetahui banyak prasangka kita beroperasi secara otomatis, bahkan tanpa kita sadari.

Pengujian pada kera menunjukkan bahwa kecenderungan kita untuk melihat dunia dalam pandangan 'kami' dan 'mereka' memiliki asal-usul yang sama.

Para peneliti mengukur jumlah waktu monyet menatap foto wajah monyet dalam grup (bagian dari kelompok) versus monyet luar grup.

Dari beberapa percobaan, mereka menemukan bahwa monyet menatap foto wajah monyet luar grup lebih lama yang menunjukkan mereka menjadi waspada terhadap adanya monyet asing.

Untuk memastikan monyet tidak hanya ingin tahu, tim memasangkan foto wajah-wajah monyet yang baru meninggalkan group - dengan monyet yang baru saja bergabung.

Ketika dihadapkan dengan percobaan ini, monyet-monyet terus menatap wajah monyet yang telah keluar dari grup, meskipun mereka lebih akrab dengan mereka.

Monyet-monyet jelas membuat perbedaan berdasarkan keanggotaan kelompok.

Mahajan dan rekan-rekannya merancang percobaan untuk mengetahui apakah hewan memiliki perasaan negatif terhadap orang luar.

Mereka memasangkan foto monyet insider dan outsider dengan hal-hal yang baik, seperti buah-buahan, atau hal-hal buruk, seperti laba-laba.


Ketika wajah monyet di dalam grup dipasangkan dengan buah, atau wajah monyet di luar grup dipasangkan dengan seekor laba-laba, monyet-monyet cepat kehilangan minat. Tetapi ketika wajah monyet dalam grup dipasangkan dengan seekor laba-laba, monyet tersebut kembali melihat foto tersebut lebih lama

Diasumsikan monyet bingung ketika sesuatu yang baik di gabungkan dengan sesuatu yang buruk.

Hal ini menunjukkan bahwa monyet tidak hanya membedakan antara dalam grup dan monyet di luar grup, monyet mengasosiasikan monyet di dalam grup dengan hal-hal baik dan monyet di luar grup dengan hal-hal jelek.

Sumber :

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1375141/Evolution-prejudice--Study-reveals-racism-MONKEYS.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar